Menanti Di Barzakh
Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,
Perjalanan Rohku,
Melengkapi Sebuah Kembara,
Singgah Di Rahim Bonda,
Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh,
Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
Diperhitung Amalan,
Penentu Syurga Atau Sebaliknya,
Tanah Yang Basah Berwarna Merah,
Semerah Mawar Dan Jugak Rindu,
7 Langkah Pun Baru Berlalu,
Susai Talkin Penanda Syahdu,
Tenang Dan Damai Di Pusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,
Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari,
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan x2
Tetapi Ia Sebenar Kejadian x2
Kembali Oh Kembli,
Kembalilah Kedalam Diri,
Sendirian Sendiri,
Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur Dan Kaku,
Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu,
Ajal Yang Datang Dibuka Pintu ,
Tiada Siapa Yang Memberi Tahu,
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali,
Lemah Jemari Nafas Terhenti,
Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup sekali Jasadku Untuk Mengulangi,
Jantung Berdenyut Kencang,
Menantikan Malaikat Datang,
Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan,
Selama Ini Diceritakan x2
Kini Aku Merasakan x2
Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan x2
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata
Terasing -SUDIRMAN
Kegelisahan didalam kedinginan
Meniti sepi keseorangan
Sebuah kematian yang tiada bernisan
Sendu mengiringi perpisahan
Ruang nan luas diri bergerak bebas
Namun keupayaanku terbatas
Segala mimpi menjadi asing
Perit membakar diri
Sebuah cinta dan harapan
Menjadi mimpi berterbangan
Tersekat nafasku kabur pandangan mataku
Amat tersiksa diriku
Kerana kehilanganmu
Oh mengapakah terus mengharap menanti
Walau cukup kusedari
Kau tak kan kembali
Pemergianmu mengisi kekosongan
Biarpun dikau masih kuperlukan
Kita dikatakan pasangan bahagia
Kini terasing luka
Setanggi Syurga- In-Team
Kerna ku yakin apa di genggamMu
Keharuman setanggi syurga
Bukan kilauan sebilah belati
Tersiksa jiwa merindu
Bagai terkurung dibasah tengkujuh
Kewangian aroma bunga
Tak menggugah keteguhan iman
Cinta tak pernah terbunggar dan terlebur
Pada redup renung mata yang menipu
Tuntas ku mendaki
Puncak cinta teragung
Izinkan aku melafazkan kata
Bicara hati yang mudah diterjemah
Betapa aku gerun pada teduh untuk bernaung
(Kerna awan itu rapuh)
Bahagia buat mereka
Yang bertemu cinta yang teragung
Yang membawa ke syurga hakiki dan abadi
Dendam tak marak menyala dan membakar
Oleh putih salju yang berguguran
Kerna dosa itu
Lebih hitam dan kelam
Ku anyam rindu menjadi hamparan
Kerna ku pasti adanya pertemuan
Di sana nanti bukti cinta suci dilafazkan
Tak bertemu pengucapan
Percaya kata janjiMu
Kerna ku yakin apa di genggamMu
Keharuman setanggi syurga
Bukan kilauan sebilah belati
Kata janjiMu...
Seharum setanggi syurga
Destinasi Cinta-Mestica
Menyingkap tirai hati
Mengintai keampunan
Di halaman subur rahmat-Mu, Tuhan
Tiap jejak nan bertapak
Debu kejahilan
Akan ku jirus dengan madu keimanan
Tak ternilai airmata dengan permata
Yang bisa memadamkan api neraka
Andai benar mengalir dari nasuha nurani
Tak kan berpaling pada palsu duniawi
Destinasi cinta yang ku cari
Sebenarnya terlalu hampir
Hanya kabur kerana dosa di dalam hati
Telah ku redah daerah cinta
Yang lahir dari wadah yang alpa
Tiada tenang ku temui
Hanya kecewa menyelubungi
C/O
Ku gelintar segenap maya
Dambakan sebutir hakikat
Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat
Moga dapat ku berteduh di rendang kasih-Mu
Namun ranjaunya tidak akan sunyi
Selagi denyut nadi belum berhenti
Durjana syaitan kan cuba menodai
Segumpal darah bernama hati
(Destinasi cinta Ilahi)
Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku
Leraikan aku dari pautan nafsu
Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu
Namun masihku mengharap ampunan-Mu
Wahai Tuhanku… Ya Allah…
No comments:
Post a Comment